Deskripsi dan Sejarah
Secara umum bangunan makam berada pada satu halaman yang dibatasi oleh pagar keliling dari bata dan mortar dengan ketinggian lebih kurang 2 m dan ketebalan mencapai 30 cm. Makam Raja Abdurrahman berada tepat di tengah-tengah pintu masuk yang dikelilingi pagar. Pada kompleks makam tersebut Raja Abdurrahman, terdapat 50 makam yang tersebar pada halamannya. Nisan makam Yang Dipertuan Muda Riau VII terbuat dari batu andesit
Raja Abdurrahman adalah Yang Dipertuan Muda VII Riau- Lingga, yang memerintah tahun 1832—1844. Beliau menggantikan ayahnya Raja Jakfar. Raja Abdurrahman adalah raja yang menitik-beratkan pembangunan pada bidang keagamaan. Di antara pembangunan itu adalah Masjid Sultan Riau, Pulau Penyengat yang bangunannya sampai sekarang masih utuh berdiri. Pada masa pemerintahan beliau terjadi kekacauan yang disebabkan oleh perampokan di perairan Riau, Teluk Bangka, dan Singapura. Beliau melakukan penumpasan terhadap perompak secara besar-besaran di perairan Riau.